Blog berbagi sehat, kebahagian, dan kunci kesuksesan

Ciri Kekurangan Hormon Progestern Pada Wanita

Ciri Kekurangan Hormon Progestern Pada Wanita

Seperti yang kita ketahui hormon progesteron memainkan peran penting dalam siklus kesuburan wanita. Kadar progesteron yang terlalu rendah bisa menyebabkan kemandulan, premenstrual syndrome (PMS), dan keguguran.

Kekurangan Hormon Progestern Pada Wanita

Tujuh dari seratus wanita di dunia ini diperkirakan mengalami premature menepause atau berhenti haid pada usia muda. Ini berarti menandakan kadar hormon kewanitaannya berkurang bahkan berhenti. Pada hal, hormon itulah yang membuat wanita awet muda, mood stabil dan bergairah.

Kurangnya hormon progesteron pada seorang wanita mungkin tidak sampai menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap kesehatan. Namun, untuk menghindari terjadinya sesuatu yang lebih parah lagi sebaiknya ketahui kadar hormon tersebut.

Normalnya, tubuh wanita memproduksi hormon progesteron selama siklus ovulasi melalui ovarium dan kelenjar adrenal. Jika tubuh tidak mampu menghasilkan hormon progesteron yang cukup maka bisa jadi memicu masalah lainnya.

Rendahnya progesteron bisa disebabkan oleh disfungsi hati, stres, diet, obat-obatan tertentu, dan kurang olahraga.

Gejala

Awalnya gangguan hormon ini ditandai dengan berat badan yang tak terkendali, retensi air, dan kekeringan vagina. Namun, kebanyakan wanita tidak mengatasi masalah ini dengan cepat sehingga muncul gejala berikutnya yang lebih mengganggu seperti serangan panik, depresi, migren, masalah gula darah, dan siklus haid yang tidak normal. Penanganan yang tidak tepat bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah.

Kadar progesteron yang rendah bisa menimbulkan risiko yang lebih tinggi terhadap serangan kanker, tumor fibroid, osteoporosis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi.

Selain itu, gangguan hormon ini bisa membuat wanita berpotensi mengalami infertilitas bertahun-tahun, bahkan berisiko mengalami keguguran. Kekurangan progesteron akan menyebabkan disfungsi tiroid, kerontokan rambut, penipisan kulit, dan kerutan pada kulit yang terkait dengan hilangnya hidrasi. Alzheimer juga bisa muncul akibat rendahnya kadar progesteron.

Gejala lainnya termasuk ketidakmampuan menangani stres dan peningkatan nyeri tubuh serta rasa sakit karena kadar progesteron yang rendah menyebabkan kerusakan selubung myelin yang melindungi sel-sel saraf.

Pengobatan

progesteron yang di bawah normal masih bisa diobati. Setiap wanita disarankan untuk melakukan tes atau pemeriksaan untuk memastikan kadar progesteronnya.



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 20.20 and have 0 komentar

Tidak ada komentar: